Brand adalah segala sesuatu yang ditanamkan dalam benak seseorang. Brand merupakan sebuah shortcut untuk mendapatkan penjualan yang akhirnya akan menimbulkan profit bagi perusahaan. Disebut shortcut karena brand membuat seseorang menjadi tidak berpikir panjang untuk membeli sebuah produk, contoh brand apple, jika ada seorang konsumen yang ingin membeli produk apple, tidak akan memikirkan gampang rusak ga ya, fiturnya bagus ga ya, tapi mereka pasti dengan cepat bisa memutuskan untuk membeli karena brand apple karena memang sudah terkenal dengan kualitasnya. Lain ceritanya ketika membeli hp cina, orang akan berpikir banyak hal jika ingin membelinya. Lalu, bagaimana menjadikan sebuah brand menjadi shortcut?
Ada 3 tahap menjadikan brand menjadi shortcut :
1. Identification : sebelum menjual sebuah produk harus diidentifikasi terlebih dahulu produk apa yang diinginkan konsumen, siapa target market kita.
2. Perseption : tentukan juga persepsi apa yang ingin dibangun di benak konsumen. Persepsi disini maksudnya adalah membuat positioning. Positioning adalah proses menempatkan keberadaan perusahaan (merk) di benak pelanggan dan membangun kepercayaan dan keyakinan kepada pelanggan. Konsumen akan membeli produk kita jika ia merasa nyaman, maka dari itu kita harus memberikan infotmasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan dia sehingga konsumen merasa nyaman.
3. Experience : experience di sini maksudnya membangun emosi dengan konsumen, bisa dengan memberikan trial product, after sales service, dll.
Sejarah fungsi brand :
• Brand communication : Dulu brand / merek hanya digunakan untuk mengkomunikasikan value utama kepada konsumen
• Brand dialogue : kemudian beberapa waktu setelahnya brand berubah menjadi sebuah alat dialog antara bisnis dengan konsumen (komunikasi 2 arah). Diwujudkan dengan kesetiaan konsumen dalam memilih brand tersebut.
• Brand experience : kondisi dimana konsumer sudah terpengaruh dan bereaksi oleh sebuah brand. Dan sekarang ini brand sudah menjadi brand experience.
Jika kita ingin membangun sebuah brand, pertama yang paling penting adalah membangun positioning. Positioning dibuat untuk meningkatkan customer experience / feeling terhadap sebuah brand. Strategi- strategi yang dibuat perusahaan harus menggambarkan positioning yang mau dia bangun. Sebagai contoh air asia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan penerbangan budget yang murah dengan tagline nya ‘everyone can fly’, strategi yang diterapkan tentu saja dengan memberikan harga yang murah, banyak promo-promo yang diberikan seperti promo terbang Rp 0, promo kursi murah ke destinasi tertentu. Dengan strategi-strategi airasia ini, membuat orang berpikir kalau mau pergi, naik pesawat, murah meriah, pasti pilihan pertama airasia, padahal bisa jadi terkadang maskapai lain punya harga lebih murah.
halo, boleh tahu referensinya dari mana :)
BalasHapus