Minggu, 15 Februari 2015

ALASAN MELAKUKAN REPOSITIONING


Ibis hotel merupakan salah satu dari sekian banyak hotel di Indonesia yang sudah lama ada. Ibis merupakan hotel yang segmentasi konsumenya adalah kelas menengah kebawah dengan menawarkan harga yang murah juga kualitas yang baik. Seiring waktu sekarang ibis sedang gencar dalam ekspansi di kota – kota wisata dan juga pembaharuan konsep seiring meningkatnya permintaan wisatawan yang berlibur dan menginap di hotel. Ibis sedang melakukan repositioning dengan membagi – bagi nama hotelnya menjadi ibis hotel, ibis style, dan ibis budget.  Dengan fasilitas berbeda yang disesuaikan dengan segmen pasarnya tetapi  menawarkan tetap murah, Ibis merupakan market leader untuk hotel  yang ber budget murah. Ibis yang awalnya merupakan hotel dari group accor yang tergolong hotel-hotel berkelas merepositioning dengan membagi pada segmen pasar yang berbeda.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan repositioning :
1. Reaksi atas posisi baru pesaing
Rasanya pasti tidak enak jika merek Anda terus diserang oleh pesaing. Kalau anda tetap berdiam diri terhadap pergerakan pesaing, anda mungkin akan dikesankan tidak mampu atau kalah bersaing. Repositioning dilakukan saat positioning Anda menjadi tidak unik dan tidak menunjukkan “ kenapa “ harus memilih merek anda dibanding pesaing.
2. Menggapai pasar baru
Sebuah merek seringkali telah memiliki pasar yang bagus, tetapi pasar yang bagus tersebut justru sering memancing masuknya pesaing – pesaing baru yang ramai – ramai menyerang pemain yang sudah ada. Atau bisa saja sebuah merek merasa pasar yang selama ini dilayani sudah sulit berkembang, untuk itu perlu dipikirkan untuk menyasar segmen baru. Jika ingin menyasar segmen baru, apakah selalu harus menggunakan repositioning? Pertimbangannya sederhana, setiap segmen tentu memiliki karakteristik yang berbeda, jika Anda tetap menggunakan positioning lama untuk menyasar segmen baru, apakah cocok? Dapat dikatakan tidak. Untuk itu, jika berniat masuk ke pasar baru, lakukanlah repositioning.
3. Menangkap tren baru
Pasar tidak ada yang statis, selalu ada trend – trend baru yang muncul. Perkembangan ini tentu merubah preferensi dan perilaku konsumen. Hal ini tentu saja sering memaksa kita memikirkan kembali positioning merek kita saat ini. Analisa dengan baik apakah tren tersebut bertahan lama dan yang paling penting adalah apakah trend tersebut akan merubah perilaku konsumen terhadap keputusan pembeliannya. Jika ya, maka anda harus melakukan repositioning.
4. Mengubah value offering
Repositioning bisa dilakukan bila sebuah merek mencoba menawarkan value yang berbeda. Value disini menunjukkan perbandingan antara apa yang didapatkan konsumen dengan apa yang diberikan. Dengan perubahan value yang ditawarkan ke konsumen, tentu sebuah merek mau tidak mau harus melakukan repositioning, karena yang ditawarkan sudah berbeda. Kalau masih tetap mempertahankan positioning yang lama, maka tidak menunjang perubahan value yang ditawarkan ke konsumen.


Menurut saya, alasan ibis melakukan repositioning adalah ibis ingin menggapai pasar baru dengan menyediakan berbagai pilihan jenis hotel, baik ibis style, ibis budget, dan ibis hotel. Repositioning ini menyesuaikan dengan target pasar, contohnya ibis budget merupakan hotel budget dengan harga murah ditunjukan untuk para traveler, orang yang melakukan business trip, atau juga orang golongan menengah kebawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar