Minggu, 15 Februari 2015

Rebranding



Rebranding berasal dari kata Re yang berarti kembali, sedangkan branding adalah proses penciptaan brand image. Jadi, rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi profit. Terdapat 2 tipe rebranding yaitu
1.      Rebranding dengan penggantian nama merek seluruhnya. Contoh : cross menjadi evercross, Microsoft mengganti nama nokia menjadi lumia
2.      Rebranding dengan modifikasi merek yang sudah mapan. Contoh : banyak dilakukan Bank seperti CIMB-Niaga, OCBC-NISP

Ada 10 tahapan rebranding:
1.   Tentukan alasan mengapa perusahaan harus melakukan rebrand
2.   Cari perubahan apa saja yang diperlukan oleh perusahaan anda
3.   Tentukan seberapa banyak yang mau di rebrand
4.   Estimasi biaya rebranding
5.   Mermperbaiki visi dan misi perusahaan supaya sesuai dengan image baru perusahaan
6.   Ubah nama merek/ perusahaan anda
7.   Update logo perusahaan
8.   Buatlah marketing plan
9.   Diuji dahulu sebelum peluncuran merek baru
10.Peluncuran merek baru

Faktor yang umumnya mendasari rebranding berkisar pada tekanan eksternal seperti regulasi, konsekuensi penjualan/pembelian merek, merger antar perusahaan, proses harmonisasi merek di tingkat global, dll. Contoh popular lainnya adalah rebranding yang dialami oleh salah satu produk P&G. Pada tahun 1999, diputuskan untuk menyatukan nama brand produk pelembab yang dikenal dengan beberapa nama : Oil of Ulan, Oil of Ulay, Oil of Olaz menjadi Olay. Di tingkat global, nama Olay lah yang sekarang dipromosikan secara terintegrasi, kecuali di Jerman, Austria dan Swiss dimana masih dipasarkan dengan nama Oil of Olaz, dan di Belanda dengan nama Olaz.

Rebranding membuat image baru pada perusahaan dan memberikan persepsi baru dari konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar