Sekarang ini waktu nganggur atau ga ada kerjaan kebiasaan kita pasti ngutak ngatik HP dan melihat media sosial, seperti instagram ato path? ya ga ? hahahaha. Nah, waktu gw lagi liat-liat instagram, gw ngeliat sebuah produk
yang sangat menarik perhatian. Sebuah fake milk yang dalemnya isinya tuh kaos
namanya Morning Whistle. Morning Whistle ini menjual kaos polos yang sebenarnya
sama aja kaya kaos lainnya, tapiiii yang membuat produk ini berbeda adalah
packaging dan labelnya. Morning whistle membangun brandnya melalui packaging
dan label yang ada di produknya. Sejauh ini terdapat 2 macam jenis packaging
yaitu fake milk dan fake coffee, menggunakan produk produk yang biasanya
diminum kapan saja menjadi packaginya merupakan brand strategy yang digunakan
Morning Whistle. Mereka ingin membangun image produk mereka sebagai kaos yang
bisa dipakai kapan saja dan dimana saja. Packaging dan label pada produk
Morning Whistle ini sangat essential dan membedakan produknya dengan produk
yang lain.
Tidak dapat dipungkiri bahwa di era kompetisi yang global ini
penerapan brand dalam strategi labelling ini sangat penting dalam membantu
konsumen membuat keputusan dalam membeli. Berdasarkan beberapa informasi dari
para marketing expert, 75% keputusan membeli dibuat oleh konsumen dipengaruhi
oleh display produk yang bisa menyentuh emosional konsuumen.beberapa elemen
visual yang dapat membantu untuk bisa mengambil hati konsumen seperti design
typography yang kuat, gambar yang menarik, dan familiar feeling yang dibuat
melalu packaging.
Familiar feelings? Memang benar produsen atau pemasar
menggunakan packaging dan label untuk mendorong pembeli potensia untuk memilih
produk mereka,
Aspek – aspek yang biasanya perlu diperhatikan oleh designer
packager termasuk didalamnya adalah pengetahuan lengkap atas masalah – masalah
teknikal dan pembuatan, megelola keberagaman bahan – bahan yang bisa dipakai,
beserta dengan karakteristik dengan kualitasnya – seperti pelastik, kertas,
logam, dan lain – lain , dan jangan lupa juga ada factor – factor lain yang
mempengaruhi design dimana yang sudah dikembangkan, seperti proses pencetakan,
kebersahabatan material, pengolahan ulang material, dan berbagai ketentuan –
ketentuan yang aplikatif. Juga direkomendasikan untuk packaging design harus
bisa di disesuaikan dengan relevansi pasar paling minimum 5 sampai 7 tahun,
jadi packaging tidak menjadi bebam namun lebih menjadi suatu investasi.
Apakah cukup hanya untuk sekedar mengandalkan desain dan
informasi? jawabannya adalah tidak. Kita harus mampu memprovokasi perasaan
konsumen. Sebagai hasilnya, kita harus mendapatkan gambaran yang lebih baik
dari apa yang pelanggan lihat dari produk yang kami tawarkan. Apakah mereka
memahami keunggulan produk setelah melihat packagingnya? Apakah desain cukup
menciptakan diferensiasi sehingga mudah untuk membedakan dari semua pesaing
yang ada? Seperti yang dilakukan oleh Morning Whistle, mereka sukses dalam
menciptakan differensiasi produknya melalui packaging yang dibuat.
Jadi, dalam membuat desain kemasan harus berisi aspek
strategis yang mampu menyentuh sisi emosional konsumen, menciptakan diferensiasi
dan terdapat komunikasi yang konsisten, perlu juga menampilkan informasi dan
desain estetika. Perubahan trend pada kemasan, menyebabkan setiap merek untuk
terus berinovasi dan terus mempertahankan relevansi pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar